0822-9503-8100

24/7 Customer Support

Senin - Jumat: 08:00-15:00

Jam Pelayanan

BELAJAR MENULIS = BELAJAR MENJADI MANUSIA ABADI ( PELATIHAN INTENSIF ABDI MUDA))

Mengartikan kata menulis itu
hanya menulis saja pasti tidak ada keistimewaannya. Mungkin kita pasti sepakat
bahwa banyak orang yang bilang menulis itu membosankan.

“ Tetapi semua itu berbeda ketika
setelah bertemu dengan fatih zam, seorang penulis yang sudah melahirkan banyak
karya mulai dari novel dan juga sebagai wartawan media massa ”, menurut shinta
junarti salah satu peserta workshop menulis pada kegiatan pelatihan intensif
leadership Abdi Muda STIKes Dharma Husada Bandung jumat 25/5/2012. Bahwa menulis
adalah hal yang paling menyenangkan, menurut kang fatih menulis bukan hanya
sekedar menulis huruf atau rangkaian kata menjadi kalimat yang saling
berhubungan. Tetapi menulis harus disertai dengan luapan emosi agar tulisan itu
mewakili apa yang kita rasakan dan bisa menyampaikan kepada pembaca agar tepat
sasaran dan pembacapun bisa merasakan apa yang penulis rasakan.

Seperti yang disampaikan Fatih
Zam, “ ingatan setajam apapun tidak dapat mengalahkan pena yang sepudar apapun “.
Memang benar, makna yang terdapat dalam pesan tersebut ibarat sebuah pena
sepudar apapun bisa mengalahkan ingatan tajam sekalipun karena pena dapat
dibuktikan dan berwujud.

Menurut penulis terkenal yaitu Fatimah
seperti yang dituturkan oleh Fatih Zam bahwa menulislah setiap pagi maka tidak
perlu operasi pengencangan wajah karena ternyata menulis juga berpengaruh bagi
kesehatan. selanjutnya menulis juga merupakan transformasi dari kegiatan seseorang
yang suka membaca, karena menulis dan membaca merupakan satu kesatuan yang
tidak bisa dipisahkan. jika ada seseorang pandai menulis pasti tidak mungkin
jarang membaca dan jika anda senang membaca, pasti juga sama tidak mungkin
tidak bisa menulis.

Selanjutnya sebelum mengakhiri
kegiatan pelatihan fatih jam memberikan pesan terakhirnya, yaitu setelah kita
meninggal nanti ada 2 hal yang tidak bisa dilupakan.

1.       Amal

2.       Tulisan

Maka menulislah, jika kamu ingin
abadi, seperti Bung Karno hingga saat ini namanya masih sering dikenal karena
banyak orang yang membaca tulisan-tulisannya.