0822-9503-8100

24/7 Customer Support

Senin - Jumat: 08:00-15:00

Jam Pelayanan

BIDADARI JIMAT KEBERKAHAN UNTUK KESUKSESAN

Bicara Bidadari pasti sosok perempuan, bicara keberkahan pasti doa Ibu. Bila bicara tentang sosok seorang Ibu (wanita) maka tidak akan pernah lepas dari seorang sosok yang sangat inspiratif, yang kuat dan kharismatik. Cerita tentangnya sudah tak terhitung jumlahnya dan tentunya semua sepakat bahwa ibu mempunyai peranan yang sangat penting dalam setiap derap langkah kehidupan manusia. Sekelumit kisah tentang kekuatan, kesederhanaan, ketegasan, kelembutan sosok ibu coba penulis ulas, tentunya menurut pengalaman dan versi penulis.
Perempuan pertama (Sosok Ibu Pertama). Sosok ini, merupakan sosok yang sangat berpengaruh, sendirian membesarkan dua anak laki-laki harapan dan kesayangannya, beliau merupakan sosok yang sangat keras, ambisius, tegas, pemberani namun tentunya sangat baik dan lembut. Usianya tidak semuda dulu lagi (cucunya sudah satu) tapi semangat dan energinya masih begitu sangat besar ingin menjadikan anaknya sukses (pernah beliau bersumpah bahwa anak-anaknya harus sukses). Beliau bukanlah pegawai negeri atau seorang pegawai/karyawan perusahaan hanya berdagang kecil-kecilan disalah satu desa yang jauh dari hiruk pikuk keramaian kota. Namun kecerdasannya luar biasa, dengan semangat dan kerja keras beliau mampu mengantarkan anak-anaknya manapaki jenjang pendidikan dan karier yang diharapkan bahkan lebih jauh dari itu.
Beliau selalu bangun tengah malam untuk mengadu dan bercerita kepada sang Rab, tentang harapan dan semua keinginannya, setiap shalat tidak pernah terlewat lantunan doa, bahkan tidak jarang mencucurkan air mata hanya untuk menegaskan kembali keinginannya kepada sang Rab untuk melihat anak-anaknya mencapai tujuan. Jika melihat atau mendengar anak-anaknya ada yang melakukan hal tidak sesuai/salah, maka beliau akan langsung menegur bahkan pernah harus memukul kaki anaknya dengan sapu hanya karena tidak mau mengaji, setiap waktu shalat tiba beliau akan bertanya sudah shalat belum?
Sekarang, ketika salahsatu anaknya beranjak dewasa dan berkeluarga, beliau tidak pernah absen untuk telpon walaupun sekedar menanyakan kabar. Anehnya jika anaknya sedang dalam masalah beliau akan langsung menelpon untuk menanyakan apakah ada sesuatu/masalah karena merasa/firasat tidak enak. Ketika tahu anaknya dalam kesulitan, dengan sangat cekatan beliau langsung mencari bantuan, dilain kesempatan beliau terisak coba menenangkan anaknya yang sedang emosi dan kemudian mengirimkan sms sampai lima halaman hanya untuk memberikan wejangan akan kekhawatiran beliau tentang anaknya.
Perempuan Kedua (Sosok Ibu Kedua), usianya masih muda, kariernya masih panjang. Perempuan dengan basic agama yang kuat mempunyai sifat lemah lembut, berkharisma, kuat dalam tekad, pekerja keras dan pintar. Keseharian perempuan ini adalah seorang ibu, istri dan wanita karier. Namun karena alasan fokus membesarkan anak dan melayani suami, kemudian memutuskan berhenti dulu dari hiruk pikuk pekerjaan sebagai wanita karier.
Diam tapi berkharisma, tidak banyak bicara dan mengkritik dalam segala hal, jika orang disekitarnya atau bahkan suaminya tidak bergerak maka sendirian akan melakukannya. Jika suaminya marah atau bicara, dia hanya terdiam dan memperhatikan kemudian jika terlalu menyakitkan maka dia hanya meneteskan air mata. Pernah dan bahkan sering suaminya marah pada anaknya, maka dia akan menjernihkan suasana dengan bicara pada anaknya bahwa sang ayah sayang dan bukan marah (disuruhnya anaknya minta maaf dan memeluk sang suami/ayah).
Sosok ini juga, akan menjadi pelayan, teman, istri, penasehat dan peran yang lainnya ketika situasi membutuhkan, sempurna rasanya. Ada dan mampu mengayomi ketika suami dan keluarga membutuhkan. Dengan karakter dan kharismanya serta kepintarannya dia mampu menjadi sosok sempurna seorang istri, ibu, anak, kakak dan adik. Cara mendidik anaknya luar biasa, contohnya setiap akan melakukan apapun anaknya akan dibimbing untuk membacakan doa (makan, tidur, bangun tidur, bepergian, dll). Melayani suami sangat sempurna, dipagi hari dia akan menyiapkan semua kebutuhan suami ketika akan bekerja, mulai pakaian sampai makanan (tidak jarang menyuapi suami), ketika suami datang bekerja maka dia akan menjadi orang pertama yang menyambut suami dengan membawakan segelas air dan melempar senyum khasnya. Pernah ditanya apakah khawatir suaminya akan selingkuh, dengan senyum khasnya dia menjawab “Aku titipkan suamiku pada pemilik-Nya (Alloh SWT)”.
Bagi siapapun akan tenang dan optimis menghadapi semua tantangan, ketika Alloh masih percaya dengan menitipkan dua Jimat yang paling mahal ini untuk mengarungi semua tantangan hidup ini.