Kasus kebutaan di dunia mengalami peningkatan.
Selama 20 tahun terakhir jumlah orang buta meningkat dari 30 juta pada tahun
1980 menjadi 50 juta pada tahun 2000. Diproyeksikan tahun 2020 jumlah kebutaan
mencapai 75 juta orang atau setiap 5 detik seorang penduduk menjadi buta dan
seorang anak menjadi buta setiap menitnya.
Dalam rangka untuk
mencegah kebutaan secara dini yang terjadi dimasyarakat, HMPS Refraksi Optisi STIKes Dharma Husada
Bandung mengadakan bhakti sosial pemeriksaan mata secara gratis yang dilakukan
di desa Kandak Jaya Kec. Tanjung Sari Kab. Sumedang, Sabtu (5/26/2012).
Kegiatan yang diadakan bekerjasama dengan universitas STKS bandung ini,
cukup mendapat respon positif dari warga sekitar. Acara yang dimulai sekitar pukul 09.00 Terlihat sekitar 200 warga kandak jaya bersedia rela menunggu giliran untuk
di periksa matanya.
Kegiatan ini bertujuan untuk
mendeteksi dini kelainan refraksi yang merupakan salah satu penyebab kebutaan
dimasyarakat, fenomena yang muncul sekarang ini ternyata banyak sekali warga
yang belum mengetahui tentang pentingnya menjaga kesehatan mata dengan baik. Hal ini dikarenakan masalah kebutaan memang masih belum
mendapatkan perhatian yang besar di Indonesia ketimbang penyakit lainnya
seperti flu burung, demam berdarah, atau infeksi saluran napas sehingga menyebabkan kurangnya sosialisasi yang dilakukan kepada masyarakat
ditambah masih terbatasnya tenaga kesehatan yang tersedia salah satunya yaitu lulusan
diploma refraksi optisi diseluruh indonesia.
Sebenarnya kehilangan penglihatan bukan
merupakan suatu proses penuaan yang wajar. Semakin bertambahnya umur,
terjadinya beberapa perubahan pada penglihatan adalah normal dan perubahan
lainnya dapat mengarah pada penyakit mata. Perubahan normal biasanya dapat
dikoreksi dengan pemberian kacamata yang baru atau pencahayaan yang baik
Dari sekitar 60 orang warga yang
telah diperiksa, didapatkan hampir semuanya mempunyai keluhan dalam masalah
penglihatan. Mulai dari usia remaja dan orang dewasa. Rata-rata keluhan yang
mereka rasakan adalah keadaan mata berair, penglihatan buram dan penurunan
penglihatan ketika melakukan aktivitas sehari-hari. Terutama pada usia yang
telah lanjut banyak
keluhan kelelahan setelah membaca. Keluhan tersebut berupa sakit kepala terutama
di daerah dahi atau frontal, mata terasa pedas dan tertekan.
Kegiatan bhakti sosial ini
juga merupakan salah satu strategi yang adalah
penguatan advokasi, komunikasi dan sosialisasi pada semua sektor untuk upaya
penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan. Upaya sosialisasi ini
dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya menjaga kesehatan penglihatan. Upaya advokasi dilaksanakan untuk
mendapatkan dukungan dari semua sektor untuk upaya penanggulangan gangguan
penglihatan.