LDK IGI sangat erat kaitanya dengan
lembaga kaderisasi, karena tujuan didirikan pada mulanya adalah untuk mengkader
mahasiswa agar mempunyai pemikiran dan kapasistas seorang muslim.
Pada hari sabtu dan minggu 14-15
januari 2012 UKM IGI mengadakan pengkaderan dan perekrutan anggota baru, dalam
kegiatan latihan kepemimpinan dasar organisasi untuk memastikan sistem kaderisasi
berjalan dengan baik. Karena kaderisasi yang baik akan berperan besar sebagai dinamo
penggerak dakwah di kampus STIKes DHB dengan tujuan membentuk kader yang solid
dan militan. Para peserta dituntut mampu menjadi kader yang hebat di setiap
waktu.
Pada kegiatan LDKO kali ini ada 4
tahap kaderisasi yakni tahapan pengenalan, pembentukan, pengorganisasian, dan
tahapan eksekusi. Empat tahapan ini adalah sebuah siklus yang di usung oleh IGI
DHB untuk membentuk seorang objek dakwah agar dimasa yang akan datang siap
menjadi subjek dakwah mengingat menjadi mahasiswa yang aktif di kegiatan dakwah
tidaklah mudah menjalaninya serta begitu banyak tantangan yang begitu besar
siap menghadang dalam setiap perjalanannya.
Materi pertama disampaikan di Masjid
Al-Barokah belakang kampus di STIKes DHB, dengan pemberian materi tentang
pemuda dan dakwah. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan di Gunung Manglayang Kab. Bandung.
Disini seluruh peserta akan dibekali materi tentang pelatihan mental dan fisik
seorang aktivis dakwah, dikarenakan seorang aktivis dakwah harus siap dalam
keadaan kondisi apapun dan mampu berkarya bagi masyarakat.
Tahapan pengenalan sangat
berpengaruh terhadap pemahaman dan kontribusi para peserta ketika sudah masuk IGI,
dalam tahapan ini peserta diberikan gambaran umum tentang kewajiban seorang
muslim. Tidak ada parameter yang berlebihan dalam tahapan ini, misalnya mahasiswa
yang dulu belum mengetahui sholat tepat waktu. Dengan harapan, setelah
mahasiswa mengetahui urgensi dari beberapa hal tentang Islam.
Wawasan. Seorang yang berilmu lebih
baik ketimbang yang tidak berilmu. Ilmu dalam hal ini tidak dibatasi dalam hal
ilmu agama saja. Kader LDK IGI perlu memahami dasar-dasar ilmu politik, sosial,
hukum, budaya dan ekonomi. Kekuatan dan luasnya wawasan yang dimiliki oleh
kader dakwah akan memudahkan proses keberterimaan seorang kader di masyarakat
dan memudahkan amal dakwah yang dilakukan oleh kader. Kekuatan wawasan ini pula
yang akan membuat kader lebih bijak dan tepat dalam mengambil keputusan
Kader dengan amanah, seperti tumbuhan
dengan habitatnya. Kaktus tidak mungkin hidup di pantai dan rumput laut tidak
mungkin hidup di padang pasir. Begitulah analogi kader, jika pimpinan
memaksakan seorang kader ditempatkan di tempat yang tidak sesuai, maka pembunuhan
karakter akan terjadi Membangun sistem kaderisasi yang kuat adalah aset
berharga untuk lembaga dakwah kampus.