0822-9503-8100

24/7 Customer Support

Senin - Jumat: 08:00-15:00

Jam Pelayanan

MEROKOK MEMBUAT HIDUP SEMAKIN REDUP

Secara global, konsumsi rokok membunuh satu orang setiap 10 detik (WHO). Terutama dibanyak negara kebiasaan merokok dianggap menjadi entry point pada penyalahgunaan narkotik dan bahan berbahaya lainnya (narkoba).

Pada
pria, prevalensi perokok tertinggi adalah kelompok umur 25 —29 tahun.
Hal ini terjadi karena jumlah perokok pemula jauh lebih banyak dari
perokok yang berhasil berhenti merokok dalam satu rentang populasi
penduduk.

Hasil
penelitian menunjukkan hampir 70% penokok Indonesia mulai merokok
sebelum mereka berumur 19 tahun dan bahkan saat masih menginjak puber.
Meski ada temuan perokok yang masih. Banyaknya perokok pemula di
kalangan anak-anak dan remaja mungkin karena mereka belum mampu
menimbang bahaya merokok bagi kesehatan dan dampak adiktif yang
ditimbulkan nikotin. Perokok mungkin beranggapan bahwa mereka sendirilah
yang menanggung semua bahaya dan risiko akibat kebiasaannya, tanpa
menyadari bahwa sebenarnya mereka juga memberikan beban fisik dan
ekonomi pada onang lain di sekitarnya sebagai perokok pasif.

Diperkirakan,
konsumsi rokok Indonesia setiap tahun mencapai 199 miliar batang rokok
atau urutan ke-4 setelah RRC (1.679 miliar batang), AS (480 miliar),
Jepang (230 miliar), dan Rusia (230 miliar).

DEFINISI ROKOK

Rokok
adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi
daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu
ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut
pada ujung lain.

Ada
dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada
rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring
nikotin.

RACUN PADA ROKOK

Rokok
mengandung ± 4000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 diantaranya
dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok antara lain :

  1. Tar

Adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru.Tar dan asap rokok merangsang jalan napas, dan tar tersebut tertimbun disaluran itu yang menyebabkan :

  • Batuk-batuk atau sesak napas

  • Tar yang menempel di jalan napas dapat menyebabkan kanker jalan napas, lidah atau bibir.

  1. Nikotin

Adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan. Nikotin merangsang bangkitnya adrenalin hormon dari anak ginjal yang menyebabkan :

  • Jantung berdebar-debar

  • Meningkatkan tekanan darah serta kadar kholesterol dalam darah, yang erat dengan terjadinya serangan jantung

  1. Karbon monoksida

Adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen. Gas
CO juga berpengaruh negatif terhadap jalan napas dari pembuluh darah.
Karbon monoksida lebih mudah terikat pada hemoglobin daripada oksigen.
Oleh sebab itu, darah orang yang kemasukan CO banyak, akan berkurang
daya angkutnya bagi oksigen dan orang dapat
meninggal dunia karena keracunan karbon monoksida.
Pada seorang perokok tidak akan sampai terjadi keracunan CO, namun
pengaruh CO yang dihirup oleh perokok dengan sedikit demi sedikit,
dengan lambat namun pasti akan berpengaruh negatif pada jalan napas dan
pada pembuluh darah.

CO, Tar, dan Nikotin tersebut berpengaruh terhadap syaraf yang menyebabkan :

  • Gelisah, tangan gemetar (tremor).

  • Cita rasa / selera makan berkurang.

  • Ibu-ibu hamil yang suka merokok dapat kemungkinan keguguran kandungannya.

Bahan Kimia yang Terkandung dalam Rokok

  • Amonia  (pencuci lantai dan tandas)

  • Arsenik (racun tikus)

  • Aseton (peluntur pewarna kuku)

  • Asid Asetik (cuka)

  • Asid Stearik (lilin)

  • Butana (cecair pemetik api)

  • DDT/Deildrin (racun serangga)

  • Etanol (alkohol)

  • Fenol Nitros Oksida (bahan pencegah jangkitan)

  • Formaldehid (pengawet tisu dan fabrik)

  • Heksamin (pencucuh barbeku)

  • Hidrogen Sianida (racun bilik gas)

  • Vinil Klorida (bahan untuk membuat PVC)

  • Kadmium (bahan dalam bateri)

  • Karbon Monoksida (asap kenderaan bermotor)

  • Metana (gas paya)

  • Metanol (minyak roket)

  • Naftalena (ubat gegat/kapur barus)

  • Nikotin (racun serangga/dadah yang menagihkan)

  • Nitrobenzin (pemangkin minyak kereta)

  • Tar

  • Toluena (pelarut industri)

 

Efek racun pada rokok ini membuat pengisap asap rokok mengalami risiko (dibanding yang tidak mengisap asap rokok):

  • 14 x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan

  • 4 x menderita kanker esophagus

  • 2 x kanker kandung kemih

  • 2 x serangan jantung

Rokok juga meningkatkan risiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi. Menggunakan rokok dengan kadar nikotin rendah tidak akan membantu,
karena untuk mengikuti kebutuhan akan zat adiktif itu, perokok
cenderung menyedot asap rokok secara lebih keras, lebih dalam, dan lebih
lama.

TIDAK ADA BATAS AMAN BAGI ORANG YANG TERPAPAR ROKOK

KANKER PARU-PARU

Kanker pembunuh terbesar, yaitu kanker paru-paru, membunuh hampir 90%
penderitanya, atau hampir 30% dari seluruh kematian akibat kanker.
Namun sesungguhnya justru kanker paru-parulah yang paling mudah dicegah.
Surver dalam beberapa dekade menunjukkan bahwa satu-satunya penyebab
mayoritas kanker paru-paru adalah asap rokok.

  1. Karsinogen

Zat-zat karsinogen (pemicu kanker) yang terkandung pada rokok adalah :

  • vinyl chloride

  • benzo (a) pyrenes

  • nitroso-nor-nicotine

Satu-satunya
zat yang lebih berbahaya daripada asap rokok dalam memicu kanker
paru-paru adalah zat-zat radioaktif. Itu pun jika dimakan atau dihidap
dalam kadar yang cukup.

  1. Efek Kanker Paru-Paru

Kematian
umumnya bukan terjadi karena kesulitan bernafas yang diakibatkan oleh
membesarnya kanker, tetapi karena posisi paru-paru dalam sistem
peredaran darah menjadikan kanker mudah menyebar ke seluruh tubuh.
Penyebaran metastase ke arah otak dan bagian kritis lainnya lah yang
mengakibatkan kematian itu. 90% penderita meninggal dalam 3 tahun
setelah diagnosis.

  1. Korelasi Dengan Rokok

Industri
rokok menganggap bahwa kaitan antara jumlah penderita kanker paru-paru
dengan tingginya konsumsi rokok hanya merupakan kebetulan. Berbagai
penelitian menunjukkan korelasi yang sangat positif dan sangat konsisten
bahwa satu-satunya penyebab kanker paru-paru secara umum adalah
konsumsi rokok.

 

ROKOK PADA KEHAMILAN

  1. Masa Kritis

Kehamilan
adalah masa kritis bagi janin yang sedang dikandung. Janin menerima
pasok zat makanan hanya dari tubuh ibunya melalui placenta. Selama waktu
kehamilan, terjadi masa kritis yang berbeda-beda dengan efek berbeda
pula.

  1. Efek Rokok

Racun rokok yang diserap oleh ibu (baik sebagai perokok maupun perokok pasif), meningkatkan resiko sebagai berikut pada janin:

  • Pertumbuhan terhambat

  • Komplikasi selama pertumbuhan

  • Lahir prematur

  • Berat badan rendah

  • Kesulitan bernafas saat lahir

  • Sakit dalam hari-hari pertama setelah lahir

  • Meninggal mendadak dalam hari-hari pertama setelah lahir

  1. Atersoklerosis


Atherosclerosis adalah akumulasi dalam arteri, oleh zat-zat lemak, otot
halus abnormal, serta tumpukan kolesterol (penyumbatan pembuluh darah).
Akibat akumulasi ini, terjadi penyempitan pembuluh darah, dan bahkan
dapat terjadi penyumbatan. Proses ini disebabkan oleh:

  • Faktor keturunan

  • Konsumsi rokok

  • Tekanan darah tinggi

  • Konsumsi kolesterol  

Pencegahan :

  • Hentikan konsumsi rokok

  • Menjauh dari perokok

  • Kurangi konsumsi kolesterol

  • Lakukan terapi hipertensi

JENIS ASAP ROKOK

Ada dua macam asap rokok yang mengganggu kesehatan :

  1. Asap utama (mainstream), adalah asap yang dihisap oleh si perokok

  2. Asap sampingan (sidestream), adalah asap yang merupakan pembakaran dari ujung rokok, kemudian menyebar ke udara

Asap
sampingan memiliki konsentrasi yang lebih tinggi, karena tidak melalui
proses penyaringan yang cukup. Dengan demikian pengisap asap sampingan
memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita gangguan kesehatan
akibat rokok.

Perokok Pasif

Perokok
pasif adalah orang-orang yang tidak merokok, namun menjadi korban
perokok karena turut mengisap asap sampingan (di samping asap utama yang
dihembuskan balik oleh perokok).

Perokok
pasif memiliki resiko yang cukup tinggi atas kanker paru-paru dan
jantung koroner, serta gangguan pernafasan. Bagi anak-anak di bawah
umur, terdapat resiko kematian mendadak akibat terpapar asap rokok.

JENIS PEROKOK

Mereka yang dikatakan :

  1. Perokok sangat berat adalah bila mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang perhari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun pagi.

  2. Perokok berat merokok sekitar 2130 batang sehari dengan selang waktu sejak bangun pagi berkisar antara 6 – 30 menit.

  3. Perokok sedang menghabiskan rokok 1121 batang dengan selang waktu 3160 menit setelah bangun pagi.

  4. Perokok ringan menghabiskan rokok sekitar 10 batang dengan selang waktu 60 menit dari bangun pagi.

Menurut Silvan Tomkins (dalam Al Bachri,1991) ada 4 tipe perilaku merokok berdasarkan Management  of affect theory, ke empat tipe tersebut adalah :

  1. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif.

Dengan merokok seseorang merasakan penambahan rasa yang positif. Green (dalam Psychological Factor in Smoking, 1978) menambahkan ada 3 sub tipe ini :

  • Pleasure relaxation, perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi atau makan.

  • Stimulation to pick them up, perilaku merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan perasaan.

  • Pleasure of handling the cigarette, kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok.
    Sangat spesifik pada perokok pipa. Perokok pipa akan menghabiskan waktu
    untuk mengisi pipa dengan tembakau sedangkan untuk menghisapnya hanya
    dibutuhkan waktu beberapa menit saja. Atau perokok lebih senang
    berlama-lama untuk memainkan rokoknya dengan jari-jarinya lama sebelum
    ia nyalakan dengan api.

  1. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif.

Banyak orang yang menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif, misalnya bila ia marah, cemas, gelisah,
rokok dianggap sebagai penyelamat. Mereka menggunakan rokok bila
perasaan tidak enak terjadi, sehingga terhindar dari perasaan yang lebih
tidak enak.

  1. Perilaku merokok yang adiktif.

Oleh Green disebut sebagai psychological Addiction. Mereka yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok
yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya
berkurang. Mereka umumnya akan pergi keluar rumah membeli rokok, walau
tengah malam sekalipun, karena ia khawatir kalau rokok tidak tersedia
setiap saat ia menginginkannya.

  1. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan.

Mereka
menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan
mereka, tetapi karena benar-benar sudah menjadi kebiasaannya rutin.
Dapat dikatakan pada orang-orang tipe ini merokok sudah merupakan suatu
perilaku yang bersifat otomatis, seringkali tanpa dipikirkan dan tanpa
disadari.  Ia menghidupkan api rokoknya bila rokok yang terdahulu telah
benar-benar habis.

MENGAPA REMAJA MEROKOK

  1. Pengaruh Orangtua

Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras
lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal
dari rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson,
Pengantar psikologi, 1999:294). Remaja yang berasal dari keluarga
konservatif yang menekankan nilai-nilai sosial dan agama dengan baik
dengan tujuan jangka panjang lebih sulit untuk terlibat dengan
rokok/tembakau/obat-obatan dibandingkan dengan keluarga yang permisif
dengan penekanan pada falsafah “kerjakan urusanmu sendiri-sendiri”, dan
yang paling kuat pengaruhnya adalah
bila orang tua menjadi figur contoh yaitu sebagai perokok berat,
maka anak-anaknya akan mungkin sekali untuk mencontohnya. Perilaku
merokok lebih banyak didapati pada mereka yang tinggal dengan satu orang
tua
(single parent). Remaja akan lebih cepat berperilaku sebagai perokok bila ibu mereka merokok dari pada  ayah yang merokok, hal ini lebih terlihat pada remaja putri (Al Bachri, Buletin RSKO, tahun IX, 1991).

  1. Pengaruh teman

Berbagai
fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin
besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan sebaliknya.
Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu remaja tadi
terpengaruh oleh teman-temannya atau teman-teman remaja tersebut
dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya semua menjadi
perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai
sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula
dengan remaja non perokok (Al Bachri, 1991).

  1. Faktor Kepribadian

Orang
mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan
diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan.
Namun satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna
obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang
memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah
menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang
rendah (Atkinson, 1999).

  1. Pengaruh Iklan

Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour,
membuat  remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti
yang ada dalam iklan tersebut. (Mari Juniarti, Buletin RSKO, tahun
IX,1991).

SARAN

  1. Jika Anda perokok aktif, mulailah hidup sehat tanpa rokok, apapun caranya. Misalnya ganti rokok dengan permen, dll.

  2. Jika Anda belum pernah merokok, jangan sekali-kali mencoba rokok, jangan sampai kamu dibuat kecanduan..

  3. Jika berdekatan dengan perokok, hindari asap rokoknya jangan sampai terhirup.

  4. JANGAN MEROKOK…!!!

Dikutip dari Makalah Penyuluhan Kesehatan. Nazirin, Azoma dkk. JTRR Poltekkes SMG. 2008