Pelatihan Jurnalistik yang dilaksanakan UKM ARTERI Pers Kampus, bekerjasama dengan Komunitas Taraje yang bergiat dalam kegiatan kepenulisan, sebagai lanjutan dari LDKO tahap dua disambut antusias oleh anggota baru UKM ARTERI, Senin (26/3).
Kegiatan yang rencananya berlangsung Satu Bulan ini diselenggarakan di Aula Puri Dharma Husada, sebanyak 25 peserta akan diberikan pemahaman sekitar dunia Jurnalistik, kepenulisan dan fotography, seperti teknik wawancara, membuat berita, teknik Photo sampai pengenalan Sastra.
Disela-sela kegiatan beberapa peserta menyampaikan kebanggaanya, sebab dapat belajar jurnalistik dan Photography dari beberapa nara sumber handal yang ahli dalam bidangnya mulai dari yang berprofesi wartawan, Penulis, Sastrawan, dan Photographer. “Materi dari kegiatan ini sangat bermanfaat untuk temen-temen yang menjadi peserta, bisa menjadi bekal buat ke depan untuk perubahan UKM ARTERI yang lebih baik. Sehingga tidak menutup kemungkinan, Anggota ARTERI yang baru akan lebih baik kedepannya” tutur Iis Selaku Wakil Ketua ARTERI, kemarin.
Pada penyampaian materi jurnalistik, wartawan Kontributor Koran Pikiran Rakyat dan Penulis Muda sekaligus ketua komunitas TARAJE, Fatih Zam. Menjelaskan dalam penyajian berita bagi pembaca, selalu didasarkan pada fakta, bukan sekadar cerita biasa yang dikarang layaknya cerpen. “Berita harus sesuai fakta, tidak boleh seperti cerpen,” tuturnya.
Roni Sewiko, pada sesi Photography mengungkapkan dalam dunia jurnalistik, suatu karya tidaklah cukup hanya dalam bentuk berita, tapi perlu didukung juga dengan foto-foto. “Foto jurnalistik itu sangat penting, sebab mengandung banyak informasi, foto apapun itu,” tuturnya.
Untuk menarik minat pembaca menurutnya, berita biasanya dilengkapi dengan foto yang berkaitan, sebagai pemanis. “Berita yang bersifat hard (keras) biasanya langsung ditulis dan dimuat, tapi yang soft biasanya tidak harus langsung terbit, karena isinya tidaklah basi,” katanya.
Dalam menghasilkan foto jurnalistik yang baik kata dia, tak harus dengan kamera yang mahal, tapi dengan alat apa saja, termasuk kamera hand phone atau blackberry. “Foto jurnalistik yang baik, tak harus didapat dengan barang yang mahal, apapun bisa termasuk hand phone. Yang penting kita bisa memenuhi 4 elemen utama foto, yakni teknis mengatur fokus dan lain-lain, penempatan posisi, komposisi foto, dan momen. Tak harus juga foto yang baik dapat dihasilkan dengan menggunakan photoshop,” tukasnya.