Akankah mag kambuh karena berpuasa? Apakah perlu penggunaan obat-obatan selama berpuasa? Dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD., KGEH, MMB, dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) menjawabnya untuk kita.
FUNGSIONAL & ORGANIK
Sakit mag dibagi dalam dua kelompok, fungsional dan organik. Pada sakit mag fungsional, saluran pencernaan tidak memiliki suatu kelainan. Biasanya mag timbul karena makan yang tidak teratur, kebiasaan makan camilan berlemak, minum kopi dan minuman bersoda sepanjang hari, kebiasaan merokok, dan stres. Sedangkan mag karena penyebab organik biasanya disebabkan kelainan anatomi. Misal, ada luka di lambung atau usus dua belas jari, polip (pada kerongkongan, lambung, atau usus dua belas jari), maupun adanya kanker pada organ pencernaan.
Adapun gejala sakit mag atau sindrom dispepsia—istilah medisnya—antara lain: sakit di ulu hati, mual, kembung, cepat kenyang, kurang nafsu makan, panas di dada seperti terbakar, dan mulut pahit.
BOLEH-TIDAK BERPUASA?
Umumnya, penderita sakit mag karena gangguan fungsional dapat menjalani puasa. Malah, dengan berpuasa keluhan sakit mag ini bisa berkurang. Mengapa? Karena ketika berpuasa, pola makan menjadi lebih teratur, apalagi jika kebiasaan mengonsumsi makanan camilan berlemak atau minuman yang merangsang asam lambung seperti kopi dikurangi. Selain itu, puasa juga membuat seseorang lebih tenang sehingga tingkat stresnya pun berkurang, dan ini membuat asam lambung yang diproduksi tidak berlebihan. Magnya pun tidak gampang kumat.
Penderita sakit mag karena organik pun boleh saja berpuasa. Asalkan, sebelum puasa sudah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan diobati penyakitnya. Toh, jika memang diharuskan obat dapat tetap diminum di saat sahur atau berbuka, sehingga gangguan kesehatan tidak terjadi. Jika itu dilakukan, berdasarkan pengalaman dan penelitian, penderita dapat menjalani puasa tanpa komplikasi. Kecuali jika obat-obatan diabaikan, biasanya puasa akan memperberat magnya. Meski begitu, konsultasi dengan dokter tetap yang utama, karena pada mag organik terdapat risiko perdarahan atau kanker lambung yang artinya tidak memungkinkan berpuasa.
PERLU-TIDAKNYA OBAT
Secara umum, agak sulit bagi penderita mag untuk tidak makan dan minum selama 14 jam. Ini karena konsep pemberian makanan bagi penderita adalah sedikit-sedikit tapi sering. Namun, itu bukan halangan mutlak untuk berpuasa. Memang di awal masa berpuasa, akan terasa keluhan perih di lambung akibat perubahan kadar asam lambung. Namun, hari-hari berikutnya gangguan itu akan menghilang, karena asam lambung telah melakukan penyesuaian.
Untuk membantu penyesuaian kadar asam lambung, ada baiknya pengidap mag mengonsumsi obat anti asam lambung di saat sahur dan berbuka. Dengan begitu asam lambung di organ pencernaan dapat terkontrol. Perlu diketahui, setelah 6-8 jam dari waktu makan terakhir, perut akan kosong dan terjadi peningkatan asam lambung yang dapat menimbulkan rasa perih. Nah, obat antiasam umumnya mempunyai daya kerja panjang, sekitar 12-24 jam. Yang harus diingat, obat ini hanya bersifat menghilangkan gejala, tidak mengobati sakit mag.
POLA MAKAN MAG
Mengatur pola makan saat berpuasa sangat penting bagi penderita mag. Hindari makanan dan minuman yang memperberat mag. Adapun pengaturan pola makannya, antara lain:
* Hindari konsumsi sayuran yang banyak mengandung gas dan terlalu banyak serat seperti sawi dan kol.
* Buah-buahan tertentu seperti nangka dan pisang ambon sebaiknya tidak dikonsumsi. Juga buah-buahan berserat seperti kedondong dan buah yang dikeringkan.
* Mulai saat ini kurangi atau bahkan hilangkan kebiasaan minum minuman yang mengandung banyak gas seperti minuman bersoda.
* Pantang mengonsumsi minuman yang merangsang pengeluaran asam lambung, seperti kopi, alkohol, anggur putih, sari buah sitrus, dan susu full cream.
* Kurangi konsumsi kue tar, cokelat, dan keju karena dapat menyebabkan peningkatan peregangan di lambung, sehingga kadar asam lambung pun meningkat.
* Jangan mengonsumsi makanan yang merusak dinding lambung, seperti makanan yang mengandung cuka, pedas, merica dan bumbu lain yang merangsang.
* Alkohol, cokelat, makanan kaya lemak, dan gorengan adalah daftar makanan lain yang harus dihindari. Ini karena makanan tersebut dapat melemahkan klep kerongkongan bawah, sehingga cairan lambung naik ke kerongkongan.
* Hindari pula beberapa sumber karbohidrat: beras ketan, mi, bihun, bulgur, jagung, ubi singkong, talas, dan dodol.
* Usahakan untuk tidak melakukan kegiatan yang meningkatkan gas lambung seperti makan permen karet dan merokok.
Dengan pengaturan pola makan juga mengonsumsi obat-obatan yang tepat, tidak ada halangan buat penderita mag fungsional untuk berpuasa. Lambung aman, puasa nyaman.
http://www.enformasi.com/2010/05/puasa-aman-bagi-penderita-maag.html