Seperti kita mafhum bersama sejak berdirinya, STIKes
Dharma Husada Bandung selalu melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya actual dan
konkrit namun seperti tidak ada wadah yang bisa mengakomodir semua kegiatan
tersebut. Belakangan, BEM KM STIKes Dharma Husada Bandung melakukan terobosan
yang signifikan, dimana semua program dan kegiatan berorientasi pada peningkatan
kreatifitas namun sangat menunjang kegiatan-kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satu
diantaranya yaitu dengan mengakomodir kegiatan mahasiswa yang berbasis pada
penyuluhan kesehatan reproduksi remaja dengan melakukan kerjasama dengan BKKBN
Provinsi Jawa Barat dengan mendirikan suatu unit kegiatan PIK-MA dengan nama
PROKSIMA STIKes DHB.
Minggu, 23 Oktober 2011. Mahasiswa STIKes Dharma
Husada Bandung telah melakukan langkah konkrit dalam upaya pengabdian kepada
masyarakat. Jika selama ini program-program atau kegiatan yang dilakukan
mahasiswa STIKes Dharma Husada hanya atas dasar inisiatif yaitua penyuluhan
kesehatan reproduksi remaja serta kegiatan-kegiatan yang lainnya, yaitu dengan
mengundang BKKBN Jawa Barat untuk melakukan Sharing tentang Program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja ( P K B R ).
Pada kesempatan tersebut hadir Ibu Elma Triyulianti, Psikolog. Sebagai Kasubid
Bina Ketahanan Remaja BKKBN Provinsi Jawa Barat, pada kesempatan tersebut Ibu
Elma menyampaiakan tentang pentingnya
Generasi Berencana dengan Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja, jangan sampai lagi ada remaja
yang menikah di usia yang tidak siap. Menurut data BKKBN pertambahan
penduduk Jawa Barat,
PER TAHUN :
813.000
PER BULAN : 68.000
PER HARI : 2.300
PER JAM : 94
PER MENIT : 2
Sementara beberapa fakta tentang remaja
dewasa ini :
1.
40 % Hubungan Seks
Remaja Pertamakali di Rumah (DetikHot.com, 26/01/05)
2.
85% Remaja Pernah
Menonton Film Porno (Pikiran Rakyat, 30/06/05)
3.
Pengguguran kandungan
(aborsi) di Indonesia tercatat sebanyak 2,3 juta kasus setiap tahun. Dari
jumlah itu, sekira 15% sampai 30% dilakukan oleh remaja. (PR, 23/05/04)
4.
Menurut data
Departemen Kesehatan RI, hingga Juni 2004, jumlah kasus HIV/AIDS pada kelompok
usia 15-19 tahun berjumlah 167 orang dan usia 20-29 tahun berjumlah 1.225
orang. Sementara jumlah total semua usia adalah 4.389 kasus HIV/AIDS (2.864
kasus HIV dan 1.525 kasus AIDS). (Tempo Interaktif, 20/08/04)
5.
2,3% Pelajar putri SMU
& 7% pelajar putra SMU di Surabaya
pernah berhubungan seks sebelum menikah (Survey LIPI 1998)
6.
58% kasus aborsi
Remaja putri usia 15-24 tahun 62% kehamilan diluar nikah Aborsi kebanyakan pada
usia hamil lebih dari 3 bulan (PKBI 1994)
Melihat kenyataan tersebut BKKBN mengusung Kebijakan
Program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga
Bagi Remaja ( P K B R ), dimana dengan cara Mencapai Tegar Remaja dalam
rangka Tegar Keluarga untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
Tegar Remaja (TR) adalah remaja yang:
1.
Menunda usia
pernikahan;
2.
Berperilaku sehat;
3.
Terhindar dari risiko
Seksualitas, HIV dan AIDS, Napza;
4.
Bercita-cita mewujudkan
Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera;
5.
Menjadi contoh,
model, idola, dan sumber informasi bagi teman sebayanya.
Kesehatan reproduksi remaja adalah
suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang
dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas
penyakit atau bebas dari kecacatan (sehat fisik) namun juga sehat secara mental
serta sosial kultural Program untuk membantu remaja agar
memiliki status kesehatan reproduksi yang baik, melalui :
1.
Pemberian Informasi
2.
Pelayanan Konseling
3.
Pendidikan
Keterampilan Hidup
4.
Perencanaan
Berkeluarga
Pada
kesempatan terakhir acara, dibentuk secara resmi PIK-MA DHB yang diresmikan
oleh Kepala Bagiana Kemahasiswaan STIKes Dharma Husada Bandung, PIK-MA ini
sendiri adalah Suatu wadah yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja/mahasiswa dalam memperoleh informasi dan pelayanan konseling
tentang kesehatan reproduksi di wilayahnya masing-masing.
SELAMAT DATANG PIK-MA
= PROKSIMA DHB